Minggu, 23 Maret 2014

Keindahan dan Kesedihan (Beauty and Sadness) by Yasunari Kawabata

My rating: 4 of 5 stars

Maaf, juga untuk penerjemahnya, saya mengira akan mendapatkan suatu yang dapat menggambarkan perasaan, "keindahan dan kesedihan" yang terdapat dalam cerita dan para tokohnya. Membaca synopsis dan sedikit biografi singkat Kawabata. Saya merasa akan menemukan sebuah gambaran tentang tulisannya. Tapi saya hanya mendapatknya sedikit di versi bahasa Indonesia ini. Entah karena kebodohan saya atau apa. Saya merasa bahwa penerjemahan dari versi bahasa Inggris telah menyebabkan hilangnya 'jiwa' yang digambarkan penulis dalam novelnya.

Saya tadinya mengharapkan akan menemui sesuatu yang seperti endingnya Babel, alunan piano dari komposer Ryuichi Sakamoto yang melukisan keindahan masa muda, kesedihan dan keterasingan. Ketika Chieko berdiri telanjang di pinggir balkon apartementnya, melihat kosong keluar. Kemudian ayahnya pulang dan melihatnya disitu, yang terjadi adalah pecahnya segala emosi, kesedihan, amarah, keterasingan dari Chieko yang tuli ini dalam pelukan ayahnya. Atau mungkin seperti mendengarkan Gimnopedie-nya Satie, keindahan pergantian musim berpadu dengan keindahan dan emosi yang melompat-lompat yang menyiratkan masa muda dan juga aroma melancolia yang menyertainya. Atau mungkin seperti keindahan dari masa muda dan kesedihan yang tejadi karena situasi tragis. Sayangnya yang saya rasakan hanya semacam ending dari Japanese Dorama (maaf) atapun *uhuk*filmpinkujepangtahuntujuhpuluhan*uhuk*, mungkin saya memang kurang begitu mengerti atau kebodohan saya saja :) . Saya merasa ada sesuatu yang hilang, Lost in Translation, kalau melihat kutipan dari versi bahasa Inggrisnya saya bisa memahami bagaimana Kawabata melukiskan kecantikan, keindahan masa muda, keindahan alam negeri sakura dan kesedihan yang terjadi karena situasi tragis itu dengan subtil dan indah.

Beberapa bab memang saya merasakanya, kalau ini diterjemahkan langsung dari bahasa Jepang ke Indonesia mungkin bisa lebih bagus ya? . Kalau membaca reviewnya, seharusnya ini tentang kekontrasan antara keindahan alam, kecantikan masa muda dengan kesedihan/kepedihan yang dialami terutama oleh Otoko dan Keiko. Saya merasa dua - duanya adalah korban, korban dari kehidupan sosial ataupun keluarga membentuk karakter keduanya. Saya mungkin terlalu banyak omong eh nulis, atau malah saya mungkin lagi meracau hahaha tapi ya sudahlah......

Kalau pointnya eksplorasi erotis dari karakternya saya merasa ini bisa dianggap ‘cukup’ walaupun saya merasa intinya bukanlah itu. Saya akan tetap memberikan empat bintang untuk buku ini, karena saya merasa bahwa karya aslinya adalah karya yang indah, walaupun mungkin saya kurang begitu bisa menikmati keindahan versi terjemahanya ini...

Saya merasa bahwa justru cover buku ini lebih bisa menangkap hal itu, keindahan dan kesedihan...

Olenka by Budi Darma

My rating: 4 of 5 stars

Kalau Pak Budi Darma seorang perempuan dan feminis mungkin dia adalah Ayu Utami hahaha .... Saya pernah baca kalau tidak salah Ayu Atami mengagumi karya Budi Darma atapun pernah menulis sesuatu (pengantar?) pada tulisan beliau. Saya sebenarnya pernah membaca Larung dan Saman dulu. Saya melihat kemiripan tulisan Ayu Utami dengan tulisan beliau. Tulisan yang membutuhkan pembacaan dan pemahaman interteks, referensi dari kondisi sosial historis, filosofi dan budaya (tentu saja sesuai masanya), tapi entahlah mungkin saya salah :).

Saya merasa Pak Budi Darma seorang yang jeli dalam mengamati karakter manusia, ia menciptakan karakter yang manusiawi dengan segala kelebihan dan kekurangan. Ia mengekplorasi karater kejiwaan ciptaanya, mereka semua bukanlah orang yang suci, hitam-putih, tapi seorang yang pada satu waktu telah berbuat salah, terpentok – pentok dinding, sadar ataupun marah. Mereka adalah manusia – manusia yang dilihat dalam kerangka mereka sebagai manusia atau paling tidak dalam imajinasi kita mereka ini manusia. Tapi karakternya adalah karakter yang bisa kita lihat kedalaman jiwanya, ketika mereka berinstrospeksi.

Dalam kehidupan nyata manusia seringkali bukanlah makhluk yang logis. Saya merasa bahwa kelebatan – kelebatan pemikiran yang terdapat dalam jiwa manusia dapat ditangkap oleh beliau. Mungkin beberapa kelebatan dalam buku ini, sebagianya adalah pemikiran abstrak beliau, konon kalau seorang pelukis ini merupakan suatu tahap yang disebut ‘pra-konsepsi’ dimana pemikiran kita menghubungkan peristiwa – peristiwa dan benda – benda secara abstrak untuk menghubungkan atau mengasosiasikan dengan peristiwa, benda dalam alam realitas kita sebagai suatu imajinatif. Walaupun kadang – kadang orang neurotis juga melakukannya :D , tapi perbedaanya adalah mereka menjadikanya sebagai pijakan realitas yang real sedangkan para seniman mungkin tidak, setidaknya itu anggapan saya :D . Itu yang mungkin yang dalam sastra disebut pemahaman interteks atau microgenesis dalam pandangan psikologi atau seperti yang ditulis pak Budi Darma, “kekuatan intuisi yang transendental, [...] kekuatan common sense atau akal sehat tanpa penggunaan seperangkat teori dalam pengertian yang formal”.

Entah apapun itu dia berhasil dalam merangkainya, menjadi suatu yang utuh, setiap karakter dalam buku ini kalau mau jujur mungkin salah satu sifat-sifatnya dapat mewakili seseorang atau tidak seseorangpun, diri kita sendiri ataupun orang lain. Dalam hal ini saya merasa bahwa ‘Fanton Drummond’ pada beberapa waktu, dalam buku ini adalah Budi Darma yang sedang melayap kemana – mana, menjelajahi Bloomington, Indiana.

Sebuah novel yang refleksif dan kaya akan perenungan eksistensial.


Islam di Mata Orang Jepang: Ulil, Gus Dur sampai Ba'asyir by Hisanori Kato

My rating: 4 of 5 stars

Islam di Indonesia dari kacamata seorang sosiolog Jepang yang sedang melakukan studi di Sidney tentang Islam di Indonesia. Saya suka cara penulisanya yang 'mengalir' dalam mewawancarai tokoh Islam di Indonesia, seperti membaca sebuah jurnal perjalanan :) . Kedekatan dan persahabatan dengan beberapa tokoh Islam di Indonesia terlihat dari tulisan - tulisanya pada beberapa bab. Pandanganya tentang Islam di Indonesia yg positif, walaupun mungkin tidak bisa dibilang lengkap. Tapi mengingat si penulis yang seorang sosiolog dari Jepang dan beragama Budha pandangan - pandanganya cukup menarik untuk disimak. Walaupun saya kurang setuju dengan terminologi yang penulis berikan dalam membagi kelompok - kelompok, aliran, pemikiran dan tokoh Islam di Indonesia hanya kedalam 'aliran' Islam Fundamentalis dan Islam Liberal, saya tidak yakin beberapa tokoh yang dia wawancarai mau/setuju disebut sebagai islam liberal ataupun fundamental, walaupun beliau menggunakan term - term tersebut dalam pemahaman dan arti yang 'moderat' dan 'terbuka'. Latar belakangnya sebagai 'non-muslim' mungkin menjadi salah satu daya tarik buku ini, dengan backgroundnya tersebut memudahkan dia mewawancarai tokoh yang saling berseberangan tanpa tentu saja mungkin adanya prasangka awal yang dapat menghalanginya mewawancarai narasumbernya. Sebuah buku yang menyenangkan dibaca :)

Yotsubato! by Kiyohiko Azuma

My rating: 5 of 5 stars

bacanya udh lama hehe. Sangat menyenangkan membacanya, manga ini menceritakan Yotsuba, Ayahnya, tetangga mereka (terutama tiga putrinya), jumbo dan satu lagi sahabat ayahnya yg jg jd sahabat (jg musuhnya :) ). Bagi Yotsuba pengalaman, hal - hal sehari - hari yg ditemuinya di sekitarnya selalu sangat menarik, walaupun hal tersebut bagi orang dewasa biasa saja hehe. Maka setiap hari selalu dimulai Yotsuba dengan petualangan yang menyenangkan. Ternyata saya baru tahu kalo karakter danbo itu berasal dari manga ini :)

Kekkaishi, (Kekkaishi) by Yellow Tanabe

My rating: 3 of 5 stars

sudah lama bacanya, ngikuti animenya yg ternyata hanya sampai ch 10 (atau sebelas hehe saya lupa). Alur cerita versi anime sedikit berbeda karena penasaran dengan episode animenya yg nggak dilanjutin, akhirnya ngikuti manganya sampai habis. Sayangnya endingnya seperti agak terburu-buru cepat diselesaikan keliatanya :)

Biarkan Hujan Menyembuhkanmu by Wahyu Bramastyo

My rating: 4 of 5 stars

Tadinya saya menganggap membaca buku self-help adalah membuang - buang waktu, untuk apa saya membaca buku yang belum tentu pengarangnya bisa memabantu saya atau malah pengarangnya yang sebenarnya juga malah membutuhkan bantuan. Beberapa self-help memang saya anggap lebih merupakan 'kemenangan' dari pihak marketing buku tersebut untuk memasarkan buku tersebut atau bahkan kadang saya berprasangka bahwa mungkin saja belum tentu pengarangnya sendiri adalah seorang yang berhasil, kaya, termotifasi atau tercerahkan. Atau malah kasarnya mereka adalah orang - orang yang hanya pintar omong/nulis saja, beberapa buku bahkan berani menggurui dan mengatakan jalan mereka sebagai satu - satunya yang dapat memberi anda pencerahan. Buku ini bagi saya merupakan, pintu masuk, memberi jalan bagi 'penyembuhan' dan memberi memberi jalan juga (bagi saya) kepada ilmu psikologi. Mengenalkan tidak langsung kepada konsep - konsepnya Jung (yang seperti mimpi dan fantasi), dan juga spiritualitas. Nggak tau kalau saya baca lagi sekarang apakah berbeda dengan dulu :) , ketika mungkin saya telah membaca buku lainya.

Setidaknya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada penulisnya yang mau berbagi pengalaman hidupnya yang 'menyembuhkan' :)

Boy: Tales of Childhood (Roald Dahl Autobiography) by Roald Dahl

My rating: 4 of 5 stars

sejak membaca matilda dulu saya jadi suka sama bukunya road dahl. Bahkan sampai sekarang. Menurut saya tulisan Road Dahl sederhana tapi kaya akan imajinasi, kelebihanya ia pandai sekali meng'capture' bagaimana pandangan anak kecil terhadap dunia. Selain itu ia selalu bisa membawa kita pembacanya kembali ke masa kanak-kanak, dimana kesalahan didorong dan ditolelir walaupun tidak bisa menghindar dari tanggung jawab. Tapi menjadi anak, adalah waktu dimana kita 'berani' melakukan kesalahan dan belajar darinya. Seorang anak tidak pernah menyerah dan berani 'salah', sesuatu yang orang dewasa mungkin tidak berani melakukanya.

Rekonsiliasi Psikologi Sufistik dan Humanistik by Abdullah Hadziq

My rating: 3 of 5 stars

Pinjam dari perpustakaan arsip kota :p , rekosiliasi psikologi sufistik al-Ghozali dengan psikologi humanistik. Mengkaji konsep - konsep psikologi tasawuf dengan psikologi humanistik terutama melihat persamaan konsep - konsepnyanya dalam memandang potensi jiwa/ruh manusia yang positf dalam membentuk kesehatan jiwa manusia.

LOGOTERAPILOGOTERAPI by H.D. Bastaman

My rating: 4 of 5 stars

Tumbuhnya mazhab ketiga dalam psikologi yaitu psikologi humanistik (logoterapi termasuk didalamnya) adalah sebuah alternatif dan jalan lain bagi corak psikologi sebelumnya (psikoanalisa dan behaviorism) yang dianggap sebagian orang terlalu mekanistik, reduksionis dan telah melupakan sisi - sisi potensi positif dari manusia yang dianggap sebagai (menurut saya) bagian yang inherent anugerah dari Tuhan.
Dalam buku ini dibahas tentang logoterapi, apa itu logoterapi, asal-usulnya dan biografi dari Victor Frankl penemu logoterapi. Yang menarik adalah, struktur kejiwaan manusia dalam pandangan logoterapi yang mencakup juga sisi spiritualitas. Sesuatu yang mungkin tidak diakui pada beberapa corak psikologi yang lain, walapun sebenarnya ini juga bukan hal yang baru, kita bisa melihat dari pemikiran C.G. Jung yang juga menyadari adanya keberadaan sisi - sisi spiritualitas dari manusia dalam struktur kejiwaanya. Dimensi spiritualitas inilah mungkin yang menyebabkan manusia sangat berbeda dari hewan, Pak Bastaman menempatkan dimensi spiritual ini dalam struktur kejiwaannya kedalam dimensi supra-sadar yang manusia kadang - kadang tidak menyadarinya tapi memiliki potensi - potensi yang positif, sama seperti naluri instigtif dan impuls - impuls kita yang dianggap juga sebagai sumber kreatifitas kita sebagai manusia.

Neverwhere - Kota Antah Berantah by Neil Gaiman

My rating: 4 of 5 stars

Sudah lama bacanya, Neil Gaiman piawai dalam merangkai kata terutama dalam melukiskan dunia sureal 'Neverwhere'. Membaca buku ini seperti, membaca sebuah grafik novel atau comic, buku ini akhirnya diterbitkan juga sebagai grafik novel. Sudah lama membacanya jadi agak lupa, petualangan di dunia fiksi-fantasy berdasarkan seting kota London. London dalam buku ini berbeda sakali, terbagi menjadi London Atas dan London Bawah. London atas tempat segala relitas terjadi. London bawah merupakan tempat segala fantasy berada, segala hal yang 'terbuang', mimpi ataupun khayalan dapat mengendap dari London Atas ke London Bawah.

Saya tidak akan menceritakan tentang buku ini (yang mungkin saya agak lupa :p ). Tapi saya menganggap bahwa Neil Gaiman sepertinya ingin bermain - main dan 'melukiskan' relitas nyata. Sebuah metafora bagi kehidupan urban modern. London Atas dan London Bawah adalah seperti strata sosial tempat hirarki kehidupan sosial berada. Pada bagian atas tempat para bangsawan, elite dan ningrat berada. Berlapis - lapis dibawahnya ada lapisan - lapisan yang terdiri dari pekerja, pedagang, salesman, dsb. Sedangkan bagian terbawah adalah para orang yang 'terbuang', gelandangan, pengemis dan segala orang 'aneh' yang tidak akan diterima komunitas. Ini mungkin juga merupakan metafora bagaimana struktur kejiwaan (psyke) manusia, bagaimana London bawah tempat segala naluri instingtif, tempat alam tak sadar manusia berada. Suatu waktu terjadi keretakan yang menyebabkan hal-hal yang berada dalam alam tak sadar merembes menuju alam sadar. Itulah petualangan yang dialami Richard Mayhew dalam peprtemuannya dengan Lady Door yang mengantarnya ke dunia 'Neverwhere'. 'Neverwhere' bukan dunia fantasinya Enid Blyton, JK Rowling atau Tolkien tapi lebih merupakan dunia urban fantasy, sebuah dunia yang berada dalam realitas bawah sadar kita manusia urban modern.

Teori Perkembangan: Konsep dan Aplikasi by William Crain

My rating: 4 of 5 stars

buku yang bagus, William Crain menjelaskan teori - teori perkembangan, konsep dan aplikasinya dengan baik. Setiap teori terstruktur dan dijelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti. Secara garis besar ia mencoba mengelompokan pemikiran para psikolog, etolog, pendidik dan filusuf dalam dua kutub besar yg pada beberapa konsep - konsep saling bertalian.Dua kutub itu adalah dari teoritisi/psikolog/pendidik yg menganut filosofi Rousseau dan Locke. Developmentalism vs Environtmentalism, nature vs nurture, walaupun kadang pada beberapa pemikiran dan teori mereka dapat saling melengkapi bahkan sejalan.
Sebuah buku yang bagus untuk mereka para pendidik, pekerja sosial, psikolog, guru, orang tua, mahasiswa, dosen dan umum.

Personality Theories by C. George Boeree

My rating: 3 of 5 stars

sayang dalam menjelaskan theory-theory para ahli kadang seperti kurang terstruktur. Pada beberapa bab ada hubungan antara konsep - konsep dari dari para ahli yang memang saling terkait atau mirip yg gak bisa dihindari dikemukakan, yg menyebabkan seperti tumpang tindih. Buku yg bagus, sebaiknya bacanya di cermati per-bab dari pada langsung beberapa bab. :-) . Disini cukup lengkap dijelaskan mulai dari teorinya Freud, Anna Freud, Jung, Adler, Horney, Erikson, Fromm. Dari mazhab Humanis seperti Carl Rogers, Maslow, Frankl,dll dan juga dari mazhab behaviorism.

Saya menyarankan membaca buku yang lain tentang personality theory, misalnya psikologi pertumbuhan; model-model kepribadian sehat oleh Duane Schultz atau yang lainnya sebagai pengantar. Terutama untuk pemula (seperti saya :) )