Di Pekalongan juga terdapat salah satu Soto yang merupakan makanan khas daerah Kota 'Batik' ini. Soto Tauco atau Soto Tauto atau Tauto saja. Soto ini unik karena disajikan dengan menggunakan Tauco manis, Tauco manis yang merupakan "fermented Soybean" atau hasil fermentasi dari kedelai yang merupakan bahan masakan/bumbu yang berasal dari budaya Tionghoa. Tauco sendiri terdapat dalam dua rasa, sedangkan yang dipakai untuk Tauto adalah Tauco yang rasanya pedas manis. Dalam penyajianya sendiri cukup unik yaitu tauco yang dipakai merupakan tauco yang sudah dalam bentuk sambel goreng (atau sudah digoreng dahulu) dan rasanya agak pedas..
Sedangkan daging yang dipakai dalam Tauto sendiri juga cukup unik yaitu daging kerbau, walaupun sekarang sudah banyak yang menggunakan daging sapi ataupun ayam. Tapi menurut saya soto ini lebih cocok pakai daging kerbau :p . Nggak tau kenapa masyarakat Pekalongan lebih menyukai daging kerbau, ini mungkin, sama dengan yang terjadi didaerah Kudus, dimana masyarakat muslim di Kudus dahulu sebagai toleransi terhadap umat hindu (yang menghormati sapi), mereka menghormati saudara mereka dengan tidak memakan daging sapi, sebagai gantinya mereka lebih memilih daging kerbau. Setidaknya saya menemukan beberapa kuliner yang menggunakan daging kerbau di Pekalongan.
Dahulu konon Soto Tauco masih dijual dengan cara dipikul keliling kampung, dijajakan oleh orang Tionghoa dan sebagai pembantunya biasanya mereka mepekerjakan orang pribumi sebagai karyawan mereka. Karena tidak adanya penerus dari anak-anak orang Tionghoa tersebut yang mau berjualan Soto maka usaha mereka akhirnya diteruskan oleh para karyawan mereka yang orang pribumi.
Beberapa Soto Tauco yang sudah ada sejak dahulu atau terkenal (dan beberapa langganan saya di Pekalongan :) ) adalah:
- Soto Tauco Pak H. Damudji di Jl. Agus Salim No.12 Pekalongan. Soto ini agak berbeda dengan soto Tauto lainya, karena kuah sotonya yang agak berwarna gelap, beda dengan Tauto - Tauto lainya yang biasanya berwarna kemerahan. Disini hanya tersedia soto daging (kerbau?)
- Soto Klego atau ada yang mengatakan Soto Tauto H Kunawi, ini ada di daerah klego. Selain Damudji soto ini termasuk yang tertua.
- Soto Tjarlam, ini paling gampang dicari. Cukup tanyakan saja arah ke alun-alun Pekalongan. Letaknya di alun-alun lama Kab. Pekalongan, terdapat kuliner yang lainya selain Soto, seperti Lontong nDeprok, nasi goreng, bubur kacang hijau. Biasanya ramai pada waktu sore dan pagi hari. Soto dan Lontong nDeprok hanya buka malam hari saja (kalau nngak salah :) )
- Soto PPIP, ini ada di Jl. Dr. Wahidin, Pekalongan. Terletak di depan gedung PPIP, selain Tauto perlu juga dicoba tempe mendoannya :)
- Soto Pak Sayid di Medono. Ini ada di Jalan Karya Bakti, Medono, Pekalongan. Tempanya dekat dengan dengan pusat industri kain tenunan ATBM. Ini adalah kain tenunan yang dibuat dengan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) alias ditenun manual oleh manusia.
- Soto H. Rochmani ini terletak di sayun atau dahulu THR. Tepatnya di Jalan Gajahmada, ini merupakan tempat penjualan barang - barang bekas.
- Soto Tauto Bang Dul di dekat pasar grosir batik Setono, Bagi yang hanya mampir saja di Pekalongan (terutama di Pasar Grosir Batik Setono), ini merupakan tempat kuliner yang terdekat dari tempat belanja batik tersebut.
Masih banyak sebenarnya tempat kuliner Tauto yang mungkin nggak bisa saya sebutin, sebagian mungkin bahkan saya nggak tau. Tapi ini mungkin beberapa tempat Tauto yang menurut saya harus dikunjungi kalau ke Pekalongan. :)
#Pekalongan +Indonesia.Travel #WonderfullIndonesia #IndonesiaOnly #Batik #Tauto #Soto #SotoTauto #Tauco
Tidak ada komentar:
Posting Komentar